Penelusuran Jalur Mati KA Trayek Rancaekek-Tanjungsari

Tracking via Google Map Jalur Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari

Dari hasil "mblusukan" ringan ke stasiun Rancaekek untuk mencari jalur kereta api trayek Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari yang hilang, saya berhasil menemukan jejak-jejak titik percabangan rel yang berbelok ke utara menuju ke arah Jatinangor, hal ini membuat saya berfikir untuk menelusuri jalur ini melalui Google-Map sebelum melakukan tracking yang sebenarnya.

Berikut adalah hasil penelusuran saya mengenai jalur mati tersebut dengan asumsi bekas jalur KA trayek Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari yang ditunjukkan oleh garis berwarna kuning. Sekali lagi ini baru berupa asumsi yang belum dibuktikan kebenarannya.
Klik untuk memperbesar gambar.
Titik percabangan antara rel KA yang masih beroperasi saat ini dengan jalur mati Rancaekek-Tanjungsari berada kurang lebih 100m sebelah timur stasiun Rancaekek, lalu berbelok ke utara memotong jalan raya Rancaekek-Majalaya dan jalan raya Bandung-Garut. Kemudian 50m sebelah timur kampus Ikopin sekarang jalur KA ini memotong jalan raya Bandung-Sumedang (di bawah jembatan) lalu belok kanan ke arah timur menuju ke kantor Polsek Jatinangor yang kokon dulunya adalah stasiun Tjikeroeh.
Jalur kemudian lurus ke timur melewati gerbang kampus Unpad sekarang dan berbelok menyusuri perkampungan yang sekarang dikenal sebagai Gang Mawar di Jatinangor hingga ke jembatan Cikuda (Jembatan Cincin) yang terlihat jelas dari kampus Unpad. Kemudian menyusuri daerah persawahan dan lereng perbukitan desa Kutamandiri sampai akhirnya memotong jalan raya Bandung-Sumedang lagi tepat sebelum alun-alun kecamatan Tanjungsari dan buntu di stasiun Tandjoengsari yang sekarang telah menjadi kantor Pepabri.

PS: Nantikan foto-foto eksklusif dari Collectie Tropenmuseum Belanda seputar jalur kereta api Rancaekek-Jatinangor di postingan-postingan berikutnya.