Hampir Lupa

Hampir lupa megahnya gunung Ciremai
Hampir lupa gemuruhnya ombak Santolo
Hampir lupa dalamnya jurang Cadas Pangeran
Hampir lupa gelapnya terowongan Sasaksaat
Hampir lupa segarnya kelapa muda Ciawigebang
Hampir lupa misteriusnya hutan Sancang
Hampir lupa harumnya secangkir teh di Pangalengan
Hampir lupa curamnya tanjakan desa Ibun
Hampir lupa legitnya tapai Kuningan
Hampir lupa suara sepatu kuda di jalan Ganesha
Hampir lupa hijaunya perkebunan sayur Cikajang
Hampir lupa dinginnya air danau Patenggang
Hampir lupa karya-karya seni instalasi di galeri Sunaryo
Hampir lupa panjangnya sungai Cimanuk
Hampir lupa Cordon bleu-nya cafe-cafe di bukit Dago
Hampir lupa tegarnya karang Rancabuaya
Hampir lupa harumnya nasi liwet Oray Tapa
Hampir lupa gagahnya jembatan Cikubang
Hampir lupa semangat para buruh pabrik tekstil Rancaekek
Hampir lupa romantisnya Kawah Putih
Hampir lupa derasnya jeram-jeram di Pakenjeng
Hampir lupa pekatnya kabut Gunung Gelap
Hampir lupa licinnya lumpur Sukawana
Hampir lupa nikmatnya jajanan sepanjang jalan Ciliwung
Hampir lupa tingginya bukit batu Gunung Wayang 
Hampir lupa sejuknya hempasan kabut Curug Cinulang
Hampir lupa hangatnya ketan bakar Lembang
Hampir lupa indahnya hamparan kebun teh Arinem-Sumbadra
Hampir lupa baunya lelehan kawah Papandayan
Hampir lupa jajaran kios ubi Cilembu di tanjakan Nagreg
Hampir lupa seramnya hutan Halimun
Hampir lupa dengus kereta membelah persawahan Gedebage
Hampir lupa warna warni kembang di Cipanas
Hampir lupa denting kecapi Braga-stone